Emas belakangan kembali menjadi favorit para pelaku pasar akibat perekonomian dunia masih masih dibayangi ketidakpastian. Harga Emas dunia di pekan ini sempat menyentuh US$ 2.031/troy ons, mendekati lagi rekor tertinggi sepanjang masanya US$ 2.072/troy ons yang dicapai pada Agustus 2020.
Harga emas batangan di dalam negeri pun ikut terdongkrak. Emas yang dijual di Pegadaian misalnya terus mengalami kenaikan, meski di pekan ini beberapa mengalami koreksi.
Pegadaian menjual tiga jenis emas Antam dan emas UBS berbagai ukuran atau satuan. Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar ukuran 1 gram pada perdagangan Sabtu (8/4/2023) dijual Rp 1.117.000/batang. Dibandingkan Sabtu pekan lalu, harga tersebut turun Rp 4.000.
Emas jenis ini tersedia mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Kemudian Antam retro dengan ukuran 1 gram dibanderol Rp 1.080.000/batang, naik Rp 7.000 dalam sepekan terakhir.
Emas Antam retro adalah emas kemasan lama di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah, kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.
Ada juga menjual Antam batik yang harganya paling mahal. Antam batik biasanya hanya tersedia ukuran 0,5 gram, 1 dan 8 gram, tetapi untuk hari ini tidak ada yang tersedia melihat situs resmi Pegadaian.
Terakhir, emas UBS yang tersedia mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Ukuran 1 gram dijual Rp 1.074.000/batang, naik Rp 6.000 dibandingkan harga Sabtu pekan lalu.
Harga emas dunia pada pekan ini sebenarnya mencatat kenaikan 2%, tetapi pergerakan emas batangan di Pegadaian bervariasi. Selain emas dunia ada faktor lain yang mempengaruhi harganya yakni nilai tukar rupiah serta supply-demand.
Dua faktor tersebut membuat persentase kenaikan/penurunan harga emas batangan di dalam negeri bisa lebih tinggi/rendah ketimbang emas dunia, bahkan terkadang berlawan arah.