Breaking News! Harga Emas Ambruk & Keluar dari Level US$2000

Emas

Harga emas jatuh dan terlempar ke bawah level psikologis US$ 2.000. Pada penutupan perdagangan Senin (10/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 1989,65 per troy ons. Harga sang logam mulia anjlok 0,91%.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang melemah sejak Kamis pekan lalu. Dalam dua hari perdagangan, emas jeblok 1,52%.

Pelemahan kemarin juga membuat emas terlempar dari level psikologis US$ 2.000 setelah bertahan di level tersebut selama tiga hari yakni 4-6 April 2023.

Harga emas sedikit membaik pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Selasa (11/4/2023) pukul 05: 30 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1991,03 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,07%.

Melemahnya emas tak bisa dilepaskan dari mulai meningkatnya kekhawatiran pasar mengenai kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Kekhawatiran meningkat setelah data tenaga kerja AS ternyata belum turun sesuai harapan.

Tingkat pengangguran di AS menembus 3,5% pada Maret 2023, melandai dari 3,6% pada Februari 2023.

Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran juga berkurang 18.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 1 April 2023.

Tingkat pengangguran yang justru turun ini jelas membuat pasar khawatir. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi sinyal jika data tenaga kerja AS masih panas dan inflasi belum turun secepat harapan The Fed.

AS akan merilis inflasi AS untuk Maret pada Rabu (12/4/2023). Inflasi AS melandai ke 6% (year on year/yoy) pada Februari 2023, dari 6,4% (yoy) pada Januari.

Pasar berekspektasi inflasi AS akan melandai ke 5,2-5,4% pada Maret.

Inflasi adalah salah satu pertimbangan utama The Fed dalam menentukan suku bunga pada Mei mendatang.

Jika inflasi masih membandel, bukan tidak mungkin The Fed akan tetap hawkish.

“Ekspektasi kenaikan suku bunga masih sangat besar dan itu membuat emas semakin jatuh,” tutur Daniel Pavilonis, analis RJO Futures, seperti dikutip dari Reuters.

Ekspektasi pasar kini menunjukkan 72% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Mei mendatang. Bandingkan dengan pekan lalu di mana angkanya hanya 43%.

Kendati melemah, analis Exinity, Han Tan, mengingatkan harga emas bisa saja kembali menguat jika data inflasi menunjukkan inflasi jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar.

Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed membuat dolar AS kembali perkasa.  Indeks dolar pada pagi hari ini bergerak di posisi 102,5 atau terkuat dalam lima hari perdagangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*