Jangan Kaget! ‘Kiamat’ Pesawat Hantui Pemudik, Ini Dampaknya

Calon penumpang mengantri check-in tiketin di Terminal 3 Bandara Soetta, Jakarta, Kamis, (28/4/2022). Empat hari jelang hari raya Idul Fitri, Bandara Soekarno Hatta dipadati pemudik sejak pagi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Keterbatasan jumlah pesawat atau ‘kiamat’ pesawat diprediksi akan menjadi masalah baru pada arus mudik Lebaran pada tahun 2023 ini. Padahal jumlah penumpang diprediksi bakal meningkat.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Senin (10/4/2023).

Seperti yang diketahui, berkurangnya jumlah pesawat milik maskapai RI disebabkan pandemi yang melanda sepanjang 2020 – 2022 kemarin. Dimana banyak pesawat yang ditarik dan dikembalikan oleh lessor imbas berkurangnya pendapatan maskapai, sebagai salah satu langkah efisiensi.

Faik mengatakan jumlah pesawat yang dioperasikan pada tahun ini memang sudah lebih tinggi dari tahun lalu. Namun masih di bawah angka yang dibutuhkan mengingat jumlah penumpang mudik yang diprediksi membludak.

“Dengan 412 pesawat ini masih di bawah normal, dimana ada 650 pesawat yang dioperasikan pada domestik (tahun 2019). Isu yang muncul mungkin terkait dengan jumlah pesawat yang terbatas untuk melayani logistik dan jumlah pemudik tahun ini,” katanya.

Faik membeberkan jumlah penumpang pesawat pada periode mudik ini akan meningkat. Dalam skenario moderat di periode mudik Lebaran tahun ini mencapai 3,3 juta penumpang.

Namun Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin melihat keterbatasan jumlah pesawat ini belum akan menjadi masalah periode mudik pada tahun 2023 ini. Menurutnya dari maskapai sudah ada melakukan perhitungan.

“Harusnya gak karena hitungan sudah diprediksi dari sekarang. angka itu muncul dari penjualan tiket, lalu muncul angka seat capacity, lalu dikorelasi kebutuhan pesawat. lalu rotas pesawat antar bandara. mereka pasti hitung,” timpal Awaluddin kepada CNBC Indonesia.

Namun diprediksi intensitas rotasi pesawat bakal lebih meningkat. Sehingga bandara-bandara di bawah AP II dipastikan bakal memperhatikan aspek keselamatan meningkatnya penggunaan pesawat ini.

“Pasti seperti yang saya bilang tingkat utilisasi itu juga menjadi satu atensi kita,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*